Kgs. M. Roihan Adnan
(1652100129)
Dosen Pengampu
Syarnubi, M.Pd.I
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Prinsip-prinsip dalam pemilihan dan
pengguanaan metode pembelajaran adalah suatu kompenen pendidikan yang sangat
penting. Dimana Pemilihan dan pengguanaan metode saat ini adalah kunci dari
suatu proses untuk mencapai keberhasilan yang maksimal, maka dari itu dituntut
untuk bisa memilih dan menyesuaikan metode yang akan digunakan. Serta metode
yang diguanakan hendaklah bervariasi dan sesuai dengan tututan pembentukan
kompetensi.
Banyak sekali saat ini seorang pendidik
yang menggunakan metode pembelajaran tetapi tidak memperhatikan prinsip-prinsip
yang harus diperhatikan saat menggunakan metode pembelajaran. Jikalau seorang pendidik tidak menggunakan metode yang
tepat sesuai dengan prinsip-prinsip dalam pemilihan dan penggunaan metode
pembelajaran maka proses pembelajaran tersebut akan kacau dan tidak terarah
dengan baik.
Oleh sebab itu, seorang pendidik harus
banyak membaca buku dan membaca referensi-referensi yang berkaitan dengan
prinsip-prinsip dalam pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran baik di jurnal, internet dan lain-lain, agar pendidik dapat memahami apa
saja yang harus diperhatikan saat memilih metode pembelajaran. Jadi, inilah pentingnya menulis suatu karya ilmiah
tentang prinsip-prinsip dalam pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran
supaya tulisan ini bisa dipublikasikan kepada setiap pendidik, agar pendidik
dimasa yang akan datang menjadi pendidik yang profesional serta bisa menguasai
kelas dan keadaan emosional siswa.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian metode pembelajaran?
2. Apa saja prinsip dalam pemilihan dan
penggunaan metode pembelajaran?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan metode pembelajaran?
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Metodologi Pembelajaran
Istilah
metodologi pendidikan terdiri atas dua kata yaitu “Metodologi” dan
“Pendidikan”. Metodologi terdiri atas “metode” dan “logis” yang berarti jalan
dan ilmu. Jadi metodologi adalah suatu ilmu yang membicarakan cara atau jalan
yang harus dilalui untuk mencapai tujuan atau menguasai kompetensi tertentu.
Pendidikan berasal dari kata “didik” ditambah awalan “pe” dan akhiran “an”
sehingga menjadi kata “pendidikan”, yang berarti proses bimbingan terhadap
peserta didik untuk mencapai tujuan.[1]
Menurut
Fred Percival dan Henry Ellington (1984) metode adalah cara yang umum untuk
menyampaikan pelajaran kepada peserta didik atau mempraktikkan teori yang telah
dipelajari dalam rangka mencapai tujuan belajar.[2]
Sedangkan menurut Muhaimin pembelajaran merupakan kegiatan dimana seseorang
secara sengaja diubah dan dikontrol dengan maksud agar bertingkah laku atau
bereaksi terhadap kondisi tertentu.[3]
Metode
pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah-langkah dan cara yang digunakan
oleh seorang guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dapat dikatakan bahwa
metode pembelajaran merupakan jabaran dari pendekatan.[4]
Pembelajaran
merupakan proses yang sengaja dikerjakan dan dirancang sedemikian rupa dalam
rangka memberikan bantuan bagi terjadinya proses belajar mengajar. Pendapat
yang semakna definisi tersebut dikemukakkan oleh J. Drost yang menyatakan bahwa
“pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan untuk menjadikan orang lain
benar”.[5]
Jadi
dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah
suatu cara atau jalan yang digunakan oleh seorang pendidik agar tercapainya
tujuan pembelajaran, yang mana tujuan pembelajaran tersebut yaitu untuk
menjadikan manusia menjadi manusia yang sebenar-benarnya manusia.
Metode
pendidikan Islam dalam penerapannya banyak menyangkut permasalahan individual atau
sosial peserta didik dan guru itu sendiri, sehingga dalam menggunakan metode
seorang guru harus memperhatikan dasar-dasar umum metode pendidikan Islam,
sebab metode pendidikan itu hanya sarana atau jalan untuk mencapai tujuan
pendidikan, sehingga jalan yang ditempuh seorang guru haruslah mengacu pada
dasar-dasar metode pendidikan tersebut.[6]
B.
Macam-macam Metode Pembelajaran
1. Metode Diskusi
Dalam
pengertian umum, diskusi adalah suatu proses yang melibatkan dua atau lebih
individu yang berintegrasi secara verbal dan saling berhadapan muka mengenai
tujuan atau sasaran yang sudah tertentu melalui cara tukar menukar informasi (information sharing), mempertahankan
pendapat (self maintenance), atau
pemecahan masalah (problem solving).
Metode
diskusi dalam pendidikan adalah suatu cara penyajian atau penyampaian bahan
pelajaran, dimana pendidik/kelompok-kelompok peserta didik untuk mengadakan
pembicaraan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menusun
berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah.
Metode
diskusi adalah metode pembelajaran dengan cara mendorong peserta didik untuk
berdialog dan bertukar pendapat, dengan tujuan agar peserta didik dapat
mendorong untuk berpartisipasi secara optimal, tampa ada aturan-aturan yang
terlalu keras, namun tetap harus mengikuti etika yang disepakati bersama.[7]
2. Metode Demonstrasi
Metode
demonstrasi adalah metode dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan,
dan atau urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui
penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang
sedang disajikan.[8]
Metode
demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau
mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu, yang
sedang dipelajari, baik sebenarnya atau pun tiruan, yang sering disertai dengan
pelajaran lisan.[9]
3. Metode Dua Tamu Dua Tinggal
Metode
two stay two stray (dua tamu dua
tinggal) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang memberikan
kesempatan kepada kelompok membagikan hasil dan informasi kepeda kelompok lain.
Hal ini dilakukan karena banyak kegiatan belajar mengajar yang mewarnai dengan
kegiatan individu-individu.[10]
Jadi berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan
bahwa metode yang sering digunakan SMA Nurul Amal itu adalah metode diskusi dan
demonstrasi. Metode diskusi ini bagus atau baik digunakan saat mata pelajaran
jam pertama atau di waktu pagi, karena di waktu pagi pemikiran-pemikiran
peserta didik itu masih fresh (segar) dan metode demonstrasi itu baik
digunakan saat mata pelajaran praktik. Serta ditambahkan metode two stay two
stray agar peserta didik di waktu siang itu peserta didik banyak bergerak dan
berbicara agar saat dalam proses pembelajaran peserta didik tidak mengantuk dan
konsentrasi dalam pembelajaran.
C.
Prinsip-prinsip Dalam Pemilihan Metode Pembelajaran
1. Prinsip-prinsip Metode Pembelajaran
Agar
dapat efektif, maka setiap metode harus memiliki prinsip-prinsip sebagai
berikut: [11]
a. Metode tersebut harus memanfaatkan teori
kegiatan mandiri. Belajar merupakan akibat dari kegiatan peserta didik.
b. Metode tersebut harus memanfaatkan hokum
pembelajaran. Kegiatan metode dalm pembelajaran berjalan dengan cara tertib dan
efesien sesuai dengan hukum-hukum dasar yang mengatur pengoprasiannya.
hokum-hukum dasar menyangkut kesiapan, latihan dan akibat, harus
dipertimbangkan dengan baik dengan segala jenis pembelajaran. Pengajaran yang
baik memberi kesempatan terbentuknya motivasi, latihan, peninjauan kembali,
penelitian dan evaluasi.
c. Metode tersebut harus berawal dari apa
yang sudah diketahui oleh peserta didik.
d. Metode tersebut harus didasarkan atas
teori dan praktek yang terpadu dengan baik yang bertjuan menyatukan kegiatan
pembelajaran.
e. Metode tersebut harus memperhatikan
perbedaan-perbedaan individualdan menggunakan prosedur-prosedur yang sesuai
dengan ciri-ciri pribadi seperti kebutuhan, minat serta kematangan mental dan
fisik.
f. Metode harus merangsang kemampuan
berfikir dan nalar pada peserta didik.
g. Metode tersebut harus disesuaikan dengan
kemajuan peserta didik dalam hal terampil, kebiasaan, pengetahuan, gagasan dan
sikap peserta didik, karena semua ini merupakan dasar dalam psikologi
perkembangan.
h. Metode tersebut harus menyediakan bagi
peserta didik pengalaman-pengalaman belajar melalui kegiatan yang banyak dan
bervariasi.
i. Metode tersebut harus menantang dan
memotivasi peserta kearah kegiatan-kegiatan yang menyangkut proses deferennsial
dan integrasi.
j. Metode itu harus memberi peluang bagi
peserta didik untuk bertanya dan menjawab pertanyaan.
k. Suatu metode dapat dipergunakan untuk
berbagai jenis materi atau mata pelajaran satu materi atau mata pelajaran
memerlukan banyak metode.
l. Metode pendidikan Islam harus digunakan
dengan prinsip fleksibel dan dinamis.
Jadi berdasarkan
penjelasan di atas kita dapat simpulkan bahwa pendidikan harus mengetahui dua
belas prinsip-prinsip metode pembelajaran yang ada di atas, agar pendidik bisa
mengetahui metode pembelajaran apa saja yang layak digunakan atau tidak layak
digunakan.
2. Prinsip-prinsip Dalam Pemilihan Metode
Pembelajaran
Ada
beberapa prinsip yang harus diperhatikan atau memilih metode pembelajaran yaitu
sebagai berikut:[12]
a. Memperhatikan Kecenderungan-kecenderungan
Siswa
Dalam
pemilihan metode pembelajaran kita perlu mengetahui kecenderungan-kecenderungan
peserta didik. Sebagai seorang pendidik sangat perlu memperhatikan hal-hal
tersebut, karena berpengaruh terhadap proses
pemilihan metode pembelajaran.
b. Mendidik Melalui Permainan-permainan
(Games) atau Menjadikan Permainan Sebagai Sarana Pendidikan.
Agar
tidak terjadi kejenuhan dalam proses pembelajaran, perlu divariasikan metode
pembelajaran dengan suatu permainan. Karena permainan dapat membuat peserta
didik semangat dalam belajar dan mengurangi kejenuhan dalam
pembelajaran.
c. Pengunaan Media
Agara
tidak terjadi kejunahan dalam proses pembelajaran, guru perlu memperhatikan
media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, supaya siswa tersebut
tidak merasa bosan maupun jenuh. Oleh sebab itu, media adalah salah satu
prinsip yang harus diperhatikan dalam pemilihan metode pembelajaran.
d. Alokasi Waktu
Seorang pendidik juga
harus memperhatikan alokasi waktu, karena tidak semua metode itu bisa digunakan
disetiap waktu atau disetiap saat. Contohnya metode diskusi, metode diskusi ini
tidak cocok digunakan saat mata pelajaran terakhir atau sekitar pukul 12 ke
atas, karena banyak siswa yang sudah lelah maupun mengantuk sehingga proses
pembelajaran tidak berjalan dengan baik.
Jadi berdasarkan penjelasan di
atas dapat disimpulkan bahwa dalam pemilihan metode pembelajaran pendidik harus
mengetahui prinsip-prinsip pemilihan metode pembelajaran supaya seorang
pendidik tidak salah memilih metode dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu,
seorang pendidik harus memperhatikan kecenderungan-kecenderungan siswa, games
dalam metode pembelajaran, penggunaan media dan alokasi waktu.
D.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pememilihan Metode Pembelajaran
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam
memilih dan mengaplikasikan metode pembelajaran yaitu:[13]
1. Tujuan yang hendak dicapai
2. Kemampuan guru
3. Anak didik
4. Situasi dan kondisi pembelajaran dimana
berlangsung
5. Fasilitas yang tersedia
6. Waktu yang tersedia
7. Kebaikan dan kekurangan sebuah metode
Berikut ini merupakan faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran, antara lain:[14]
Perbedaan
jenjang pendidikan, latar belakang peserta didik dan tingkat intelektualitas.
2. Faktor Ketersediaan Fasilitas Pembelajaran
Fasilitas
pembelajaran berfungsi untuk memudahkan proses pembelajaran dan pemenuhan
kebutuhan proses pembelajaran. Bagi sekolah yang telah memiliki fasilitas
pembelajaran yang lengkap, ketersediaan fasilitas belajar bukan lagi suatu
kendala. Namun demikian tidak semua sekolah memiliki fasilitas pembelajaran
dengan standar yang diharapkan. Keadaan tersebut hendaknya tidak menjadi suatu
hambatan bagi guru dalam merancang pembelajaran yang tetap mampu menjangkau
tujuan pembelajaran. Dalam kondisi tertentu, guru-guru yang memiliki semangat
dan komitmen yang kuat tetap mampu menyelenggarakan pembelajaran yang menarik,
menyenangkan, dan mampu mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
3. Faktor Tujuan Pembelajaran yang Hendak Dicapai
Setiap pelaksanaan pembelajaran tentu memiliki tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Penyelenggaraan pembelajaran bertujuan agar peserta didik sebagai warga belajar akan memperoleh pengalaman belajar dan menunjukkan perubahan perilaku, dimana perubahan tersebut bersifat positif dan bertahan lama. Kalimat tersebut dapat dimaknai bahwa pembelajaran yang berhasil adalah pembelajaran yang tidak hanya akan menambah pengetahuan peserta didik tetapi juga berpengaruh terhadap sikap dan cara pandang peserta didik terhadap realitas kehidupan.
4. Faktor Materi Pembelajaran
Hal
yang perlu diperhatikan dalam materi pembelajaran adalah apa materinya (what),
seberapa banyak (how much), dan bagaimana tingkat kesulitan (how hard) materi
yang hendak dipelajari.
5. Faktor Alokasi Waktu Pembelajaran
Pemilihan metode pembelajaran yang tepat juga harus memperhitungkan ketersediaan waktu. Rancangan belajar yang baik adalah penggunaan alokasi waktu yang dihitung secara terperinci, agar pembelajaran berjalan dengan dinamis, tidak ada waktu terbuang tanpa arti. Kegiatan pembukaan, inti, dan penutup disusun secara sistematis. Dalam kegiatan inti yang meliputi tahap eksplorasi – elaborasi – konfirmasi, mengambil bagian waktu dengan porsi terbesar dibandingkan dengan kegiatan pembuka dan penutup.
6. 6. Faktor Kesanggupan Guru
Guru
memang dituntut untuk selalu menunjukkan performa yang selalu prima dalam
setiap pembelajaran yang diampunya. Namun demikian, guru tetaplah manusia
dengan berbagai kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Memilih suatu metode
pembelajaran pun harus menimbang kesanggupan guru. Akan tetapi, hal ini tidak
menjadi dalih pembenaran bagi guru untuk menunjukkan performa yang terlalu apa
adanya, dan yang biasa-biasa saja.
Jadi berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan
bahwa faktor-faktor pemilihan metode pembelajaran dan hal yang mempengaruhi
metode pembelajaran adalah alokasi waktu, tujuan pembelajaran, kesanggupan
guru, fasilitas, dll. Oleh sebab itu, seorang pendidik harus memperhatikan
faktor-faktor ini agar di dalam proses pembelajaran motode yang akan digunakan
itu bisa berjalan dengan baik serta mencapai tujuan yang targetkan.
E.
Prinsip-prinsip Penggunaan Metode Pembelajaran
Ada
beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode pembelajaran,
sebagai berikut:[15]
1. Mengetahui motivasi, kebutuhan dan minat
anak didik.
2. Mengetahui tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan.
3. Mengetahui tahap kematangan,
perkembangan serta perubahan anak didik.
4. Mengatahui perbedaan – perbedaan
individu didalam anak didik.
5. Menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman
yang menggembirakan bagi anak- anak didik.
6. Aktivitas, yaitu belajar itu hanya
berhasil bila melalui bermacam-macam kegiatan baik jasmani maupun rohani.
Jadi berdasarkan penjelasan di atas dapat dismpulkan
bahwa seorang pendidik harus mengetahui serta memahami prinsip-prinsip
penggunaan metode pembelajaran supaya di dalam proses pembelajaran berjalan
dengan baik dan tidak salah dalam menggunakan metode pembelajaran.
PENUTUP
Simpulan
Metode
pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang digunakan oleh seorang pendidik
agar tercapainya tujuan pembelajaran, yang mana tujuan pembelajaran tersebut
yaitu untuk menjadikan manusia menjadi manusia yang sebenar-benarnya manusia.
Prinsip-prinsip
yang perlu diperhatikan dalam pemilihan metode pembelajaran yaitu: Pertama, memperhatikan
kecenderungan-kecenderungan siswa. Kedua, mendidik melalui permainan-permainan
(games) atau menjadikan permainan sebagai sarana pendidikan. Ketiga, pengunaan media. Dan keempat, alokasi waktu.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
1. Faktor Peserta Didik
2. Faktor Ketersediaan Fasilitas
Pembelajaran
3. Faktor Tujuan Pembelajaran yang Hendak
Dicapai
4. Faktor Materi Pembelajaran
5. Faktor Alokasi Waktu Pembelajaran
6. Faktor Kesanggupan Guru
Ada
beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode pembelajaran,
sebagai berikut:
1.
Mengetahui
motivasi, kebutuhan dan minat anak didik.
2.
Mengetahui
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
3.
Mengetahui
tahap kematangan, perkembangan serta perubahan anak didik.
4.
Mengatahui
perbedaan – perbedaan individu didalam anak didik.
5.
Menjadikan
proses pendidikan sebagai pengalaman yang menggembirakan bagi anak- anak didik.
6.
Aktivitas,
yaitu belajar itu hanya berhasil bila melalui bermacam-macam kegiatan baik
jasmani maupun rohani.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen
Pendidikan Nasional. 2006. Pendekatan,
Strategi dan Metode Pembelajaran, Malang: PPPG IPS dan PMP Malang.
Djamarah,
Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Efrilianti, Liya. 2016.
Implementasi Pembelajaran Berbasis
Kecerdasan Logis-Matematis Terhadap Hasil Belajar, Tadrib, Vol. 2, No. 1.
Harto,
Kasinyo. 2018. Model Pengembangan
Pembelajaran PAI Berbasisis LVE, Tadrib, Vol. IV, No. 1.
Helmiati.
2012. Model Pembelajaran. Yogyakarta:
Aswaja Pressindo.
Ibrahim.
2000. Pembelajaran Koorperatif.
Jakarta: University Press.
Merwando
dan Rola Pranama Sari. 2015. Prinsip-prinsip
Dalam Pemilihan dan Penggunaan Metode Pembelajaran. Universitas Islam
Negeri Raden Fatah, Palembang.
Mudhofir,
Ali dan Evi Fatimatur Rusydiyah. 2016. Desain
Pembelajaran Inovatif. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Ningtias,
Ratih Kusuma. 2017. Modernisasi Sistem
Pembelajaran PAI di Lembaga Pendidikan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama: Studi
di Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah dan Pondok Pesantren Sunan Drajat
Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan, Tadrib, Vol. 3, No. 2.
Ramayulis.
2012. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Padang:
Kalam Mulia.
TIM
Dosen PAI. 2012. Bunga Rampai dalam
Pendidikan Agama Islam. Yogyakarta: Deepublish.
Wawancara
dengan Rio Ristandi, tanggal 23 Oktober 2018 di SMA Nurul Amal Palembang.
LAMPIRAN
DOKUMENTASI DI SMA NURUL AMAL PALEMBANG
[1] Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Padang:
Kalam Mulia, 2012), hlm. 4.
[2] Departemen Pendidikan
Nasional, Pendekatan, Strategi dan Metode
Pembelajaran, (Malang: PPPG IPS dan PMP Malang, 2006), hlm. 6.
[3] Ratih Kusuma
Ningtias, Modernisasi Sistem Pembelajaran
PAI di Lembaga Pendidikan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama: Studi di Pondok
Pesantren Karangasem Muhammadiyah dan Pondok Pesantren Sunan Drajat Kecamatan
Paciran Kabupaten Lamongan, Tadrib, 2017. Vol. 3, No. 2, hlm. 5.
[4] Helmiati, Model Pembelajaran, (Yogyakarta: Aswaja
Pressindo, 2012), hlm. 57.
[5] Kasinyo Harto, Model Pengembangan Pembelajaran PAI
Berbasisis LVE, Tadrib, 2018. Vol. IV, No. 1, hlm. 10.
[6] Liya Efrilianti, Implementasi Pembelajaran Berbasis
Kecerdasan Logis-Matematis Terhadap Hasil Belajar, Tadrib, 2016. Vol. 2,
No. 1, hlm. 2.
[7] Ali Mudhofir dan Evi Fatimatur
Rusydiyah, Desain Pembelajaran Inovatif,
(Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2016), hlm. 111.
[8] Ibid., hlm. 108.
[9] Syaiful Bahri
Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar
Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 90.
[10] Ibrahim, Pembelajaran Koorperatif, (Jakarta:
University Press, 2000), hlm. 98.
[11] Ramayulis, Metodologi Pendidikan…, hlm. 9-13.
[12] Wawancara dengan Rio
Ristandi, tanggal 23 Oktober 2018 di SMA Nurul Amal Palembang.
[13] TIM Dosen PAI, Bunga Rampai dalam Pendidikan Agama Islam,
(Yogyakarta: Deepublish, 2012), hlm. 77.
[14] Merwando dan Rola
Pranama Sari, Prinsip-prinsip Dalam
Pemilihan dan Penggunaan Metode Pembelajaran, (Universitas Islam Negeri
Raden Fatah, Palembang, 2015). hlm. 5-6.
[15] Ibid., hlm. 7.